Gisel Idol, Bantu Orangtua Sejak Kecil

Sumber : NOVA Online, Senin 28 Juli 2008 14:27

Kebahagiaan meliputi perasaan pasangan Alal Suryanto (46)-Rita Marbun (39) yang tinggal di kawasan Kandangan, Surabaya. Mereka adalah orangtua Gisella "Idol" Anstasia (18) yang lolos Grand Final Indonesian Idol (II) 2008.

Alal-Rita merasa cukup puas, karena usahanya membimbing Gisel untuk menjadi penyanyi terkenal sedari kecil sudah di depan mata."Memang, sejak dulu saya berharap dia bisa menjadi penyanyi profesional. Tapi saya tetap saja tak menyangka dia bakal bisa masuk grand final II dengan menyisihkan ribuan peserta," ujar Rita saat ditemui Rabu (23/7) lalu.
Rita melihat bakat menyanyi Gisel saat berumur 3 tahun. Walaupun masih cadel Gisel sudah mampu menyanyikan lagu anak-anak yang dilihat dari televisi dengan nada yang tepat.

Melihat talenta itu, di usia 4 tahun Rita menyertakan Gisel pada lomba-lomba karaoke anak-anak di Surabaya. "Eh, enggak tahunya dia jadi juara favaorit, dengan hadiah sepeda," ujar Rita bangga.Kemenangan pertama itu membuat Gisel kecil dan Rita semakin bersemangat untuk mengikuti setiap lomba karaoke anak-anak. Gisel pun langganan juara. "Yang membuat saya heran, setiap lomba yang dia ikuti, 95 persen dia keluar sebagai juara. Entah itu juara 1, 2 atau 3," cerita Rita lagi. Sekitar 50 piala pun digondol Gisel.

Dari hanya beryanyi dari lomba ke lomba, Gisel mulai mengais rezeki dari menyanyi di berbagai acara. Bersama seorang badut yang dipernakan oleh Yono, Gisel sering tampil untuk acara atau ulang tahun anak. Gisel biasanya bernyanyi menyelingi Yono yang beratraksi atau mendongeng.

"Saya masih ingat persis, honor pertamanya itu masih Rp 50 ribu," sebut Rita. Kegiatan itu hampir setiap minggu dijalani Gisel. Dari penghasilannya itu Gisel sudah bisa membiayai kebutuhan sekolah. "Jadi praktis, sejak kecil Gisel sudah mandiri," imbuh Rita yang mengikutsertakan Gisel ke les vocal untuk mematangkan suaranya.

Seiring dengan bertambahnya usia, Gisel yang sudah beranjak dewasa dianggap sudah tidak pantas mengisi acara anak-anak. Gisel akhirnya tak lagi "berduet" dengan Yono. Sekitar setahun vakum, Gisel menjadi penyanyi tetap di sebuah restoran chinese food besar di Surabaya. Mayoritas lagu yang dinyanyikan berbahasa mandarin.
Karier Gisel menanjak. Sekitar setahun kemudian Gisel yang tumbuh menjadi wanita cantik sering tampil di hotel berbintang untuk menyanyi di acara pesta pernikahan hingga akhirnya ia hijrah mengikuti II. Honor Gisel menyanyi di cara pernikahan berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu setiap tampil.

Dukungan Pembatas Buku
Menurut Rita sebetulnya Gisel sudah beberapa kali diminta untuk mengikuti ajang pencarian bakat menyanyi di televisi, seperti II atau AFI (Akademi Fantasi Indosiar). Tapi selalu ditolak Gisel, sebab anak tunggalnya itu tak ingin sekolahnya terganggu. Rita memang bangga, walaupun sibuk menyanyi, Gisel selalu mengutamakan sekolahnya. Siswa kelas 2 SMA ini selalu punya prestasi yang baik.
Namun, setelah semua keluarga terus memberi dorongan, Gisel akhirnya ikut audisi II dan lolos. Langkah Gisel lebih mantap setelah pihak sekolah, SMA Petra 1 Surabaya, memberikan kelonggaran dengan memberi ulangan susulan.
Rita tak memungkiri, sebagai keluarga yang sederhana, penghasilan Gisel sebagai penyanyi telah meringankan bebna hidupnya. Sebab, suaminya sehari-hari hanya sebagai tukang servis AC maupun kulkas. "Kalau ada yang bilang kalau Gisel anak kaya raya, itu tidak benar. Kami tinggal di rumah kontrakan. Bahkan untuk bayar SPP saja, Gisel mendapat keringanan dari pihak sekolah. Sementara untuk kemana-mana transportrasi yang digunakan hanya motor bebek," beber Rita yang menyebutkan Gisel sejak kecil terbiasa hidup sederhana.

Karena keterbatasa modal, semenjak masuk II tidak banyak yang dapat diperbuat Rita dan Alal kecuali meminta dukungan dari saudara, teman dekat dan masyarakat Surabaya. Untuk mencari dukungan itu, salah satu cara yang dilakukan Alal adalah mencetak kertas pembatas buku bergambar Gisel dengan latar belakang logo II. Pembatas buku itu disebarkan ke mana saja, mulai dari sekolah-sekolah, stasiun atau dikirim ke kerabatnya di berbagai daerah. "Cara kami hanya itu," timpal Alal sambil tersenyum.
Semenjak Gisel "berjuang" di Jakarta, Alal-Rita merasakan kesepian. Mereka selalu memendam rindu yang luar biasa untuk bertemu anak satu-satunya itu. Sejak Gisel dikarantina pada bulan April mereka baru dua kali bertemu. Bertelepon pun hanya seminggu sekali selama 10 menit, seperti aturan yang ditentukan II. "Jadi untuk sementara ini hak saya sebagai sebagai orangtua sangat dibatasi. Tapi bagi saya tak masalah, memang itu sudah risiko," ujar Alal.
Yah, Alal-Rita hanya bisa berharap kelak Gisel punya karier bagus sebagai penyanyi profesional. Bicara apakah Gisel bisa menjadi kampiun II 2008, kata Rita cukup berat, mengingat Aris asal Jakarta punya fans yang cukup banyak.

Ingin Belikan Rumah
Lambat tapi pasti Gisel akhirnya masuk gand final II 2008. Kesan pertama, juri menilai Gisel pribadi yang sok imut dan kekanak-kanakan. Gisel pun tak menyangkal bahwa ia gampang ngambek. Namun, karantina II telah membimbingnya menjadi lebih dewasa. Segala kritik, walaupun pedas, dilahap Gisel untuk menjadi lebih baik. Buktinya, Gisel kini berada di dua besar.
Perubahan yang terjadi dalam dirinya, kata Gisel, signifikan terjadi dalam berpakaian, bicara, dan karakter vokal "Karena selama di karantina aku diajari banyak hal, terutama improvisasi diri. Gayaku kini tidak kekanak-kanakan lagi," aku Gisel. Kelebihan dirinya dibandingkan Aris, menurut Gisel, ia lebih menurut jika diberikan arahan oleh juri dan lebih luwes dalam hal kareografi.
Gisel pun kini amat bergairah menyongsong masa depannya sebagai penyanyi. "Aku kepingin banget jadi penyanyi besar dan bisa dikenal banyak orang, dan ternyata mimpiku sesaat lagi terwujud," seru Gisel yang ingin membeli rumah jika menang II. "Aku pingin belikan rumah buat Mama, karena selama ini pindah-pindah rumah (kontrakan) terus."

www~ :face: :face:

diaNtara semUa kontestan...
cma Latar hidUP giseL yg g perNah digembar gemboRin...

jaDi pastiNa peNdukungna memiLih bKAn kareNa rasa kasihan...
*jujur baRu ini gw taU Latar bLAkangna giseL*

gisel hebat!
dari smuanya cuma latar blakang gisel yg misterius (dan hebatnya... sampe di GF)
salut gw

brati pendukung gisel itu adalah pendukung yg bener2 menilai suara dan kualitas

bOdygUard wrote:

diaNtara semUa kontestan...
cma Latar hidUP giseL yg g perNah digembar gemboRin...

jaDi pastiNa peNdukungna memiLih bKAn kareNa rasa kasihan...
*jujur baRu ini gw taU Latar bLAkangna giseL*

iya yah baru sadar, kalo mereka ga mengexpose GISEL sampe segimananya gitu. Paling baru terakhir2 doank.

takatophilip wrote:

gisel hebat!
dari smuanya cuma latar blakang gisel yg misterius (dan hebatnya... sampe di GF)
salut gw

brati pendukung gisel itu adalah pendukung yg bener2 menilai suara dan kualitas

yUp....
gw jaDi saLut deNgan paRA penDukung giseL niE... :afro: :afro:

gisel hebat yha.......^^
weww~

gak rugi gw ngefans ma dya..........

wow mandiri juga yah gisel?

Aku selalu salut sama Gisel dari dulu.
Dan, aku adalah salah satu dari penggemar Gisel yang setia, walaupun dia adalah orang miskin skalipun.
Pokoknya, jika Gisel melihat forum ini...

CAYO BUAT GISEL SLALU!!

untung aku jadi gisellovers
latar belakang yang bagus

go gisel

ganyonk wrote:

Sumber : NOVA Online, Senin 28 Juli 2008 14:27

Kebahagiaan meliputi perasaan pasangan Alal Suryanto (46)-Rita Marbun (39) yang tinggal di kawasan Kandangan, Surabaya. Mereka adalah orangtua Gisella "Idol" Anstasia (18) yang lolos Grand Final Indonesian Idol (II) 2008.

Alal-Rita merasa cukup puas, karena usahanya membimbing Gisel untuk menjadi penyanyi terkenal sedari kecil sudah di depan mata."Memang, sejak dulu saya berharap dia bisa menjadi penyanyi profesional. Tapi saya tetap saja tak menyangka dia bakal bisa masuk grand final II dengan menyisihkan ribuan peserta," ujar Rita saat ditemui Rabu (23/7) lalu.
Rita melihat bakat menyanyi Gisel saat berumur 3 tahun. Walaupun masih cadel Gisel sudah mampu menyanyikan lagu anak-anak yang dilihat dari televisi dengan nada yang tepat.

Melihat talenta itu, di usia 4 tahun Rita menyertakan Gisel pada lomba-lomba karaoke anak-anak di Surabaya. "Eh, enggak tahunya dia jadi juara favaorit, dengan hadiah sepeda," ujar Rita bangga.Kemenangan pertama itu membuat Gisel kecil dan Rita semakin bersemangat untuk mengikuti setiap lomba karaoke anak-anak. Gisel pun langganan juara. "Yang membuat saya heran, setiap lomba yang dia ikuti, 95 persen dia keluar sebagai juara. Entah itu juara 1, 2 atau 3," cerita Rita lagi. Sekitar 50 piala pun digondol Gisel.

Dari hanya beryanyi dari lomba ke lomba, Gisel mulai mengais rezeki dari menyanyi di berbagai acara. Bersama seorang badut yang dipernakan oleh Yono, Gisel sering tampil untuk acara atau ulang tahun anak. Gisel biasanya bernyanyi menyelingi Yono yang beratraksi atau mendongeng.

"Saya masih ingat persis, honor pertamanya itu masih Rp 50 ribu," sebut Rita. Kegiatan itu hampir setiap minggu dijalani Gisel. Dari penghasilannya itu Gisel sudah bisa membiayai kebutuhan sekolah. "Jadi praktis, sejak kecil Gisel sudah mandiri," imbuh Rita yang mengikutsertakan Gisel ke les vocal untuk mematangkan suaranya.

Seiring dengan bertambahnya usia, Gisel yang sudah beranjak dewasa dianggap sudah tidak pantas mengisi acara anak-anak. Gisel akhirnya tak lagi "berduet" dengan Yono. Sekitar setahun vakum, Gisel menjadi penyanyi tetap di sebuah restoran chinese food besar di Surabaya. Mayoritas lagu yang dinyanyikan berbahasa mandarin.
Karier Gisel menanjak. Sekitar setahun kemudian Gisel yang tumbuh menjadi wanita cantik sering tampil di hotel berbintang untuk menyanyi di acara pesta pernikahan hingga akhirnya ia hijrah mengikuti II. Honor Gisel menyanyi di cara pernikahan berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu setiap tampil.

Dukungan Pembatas Buku
Menurut Rita sebetulnya Gisel sudah beberapa kali diminta untuk mengikuti ajang pencarian bakat menyanyi di televisi, seperti II atau AFI (Akademi Fantasi Indosiar). Tapi selalu ditolak Gisel, sebab anak tunggalnya itu tak ingin sekolahnya terganggu. Rita memang bangga, walaupun sibuk menyanyi, Gisel selalu mengutamakan sekolahnya. Siswa kelas 2 SMA ini selalu punya prestasi yang baik.
Namun, setelah semua keluarga terus memberi dorongan, Gisel akhirnya ikut audisi II dan lolos. Langkah Gisel lebih mantap setelah pihak sekolah, SMA Petra 1 Surabaya, memberikan kelonggaran dengan memberi ulangan susulan.
Rita tak memungkiri, sebagai keluarga yang sederhana, penghasilan Gisel sebagai penyanyi telah meringankan bebna hidupnya. Sebab, suaminya sehari-hari hanya sebagai tukang servis AC maupun kulkas. "Kalau ada yang bilang kalau Gisel anak kaya raya, itu tidak benar. Kami tinggal di rumah kontrakan. Bahkan untuk bayar SPP saja, Gisel mendapat keringanan dari pihak sekolah. Sementara untuk kemana-mana transportrasi yang digunakan hanya motor bebek," beber Rita yang menyebutkan Gisel sejak kecil terbiasa hidup sederhana.

Karena keterbatasa modal, semenjak masuk II tidak banyak yang dapat diperbuat Rita dan Alal kecuali meminta dukungan dari saudara, teman dekat dan masyarakat Surabaya. Untuk mencari dukungan itu, salah satu cara yang dilakukan Alal adalah mencetak kertas pembatas buku bergambar Gisel dengan latar belakang logo II. Pembatas buku itu disebarkan ke mana saja, mulai dari sekolah-sekolah, stasiun atau dikirim ke kerabatnya di berbagai daerah. "Cara kami hanya itu," timpal Alal sambil tersenyum.
Semenjak Gisel "berjuang" di Jakarta, Alal-Rita merasakan kesepian. Mereka selalu memendam rindu yang luar biasa untuk bertemu anak satu-satunya itu. Sejak Gisel dikarantina pada bulan April mereka baru dua kali bertemu. Bertelepon pun hanya seminggu sekali selama 10 menit, seperti aturan yang ditentukan II. "Jadi untuk sementara ini hak saya sebagai sebagai orangtua sangat dibatasi. Tapi bagi saya tak masalah, memang itu sudah risiko," ujar Alal.
Yah, Alal-Rita hanya bisa berharap kelak Gisel punya karier bagus sebagai penyanyi profesional. Bicara apakah Gisel bisa menjadi kampiun II 2008, kata Rita cukup berat, mengingat Aris asal Jakarta punya fans yang cukup banyak.

Ingin Belikan Rumah
Lambat tapi pasti Gisel akhirnya masuk gand final II 2008. Kesan pertama, juri menilai Gisel pribadi yang sok imut dan kekanak-kanakan. Gisel pun tak menyangkal bahwa ia gampang ngambek. Namun, karantina II telah membimbingnya menjadi lebih dewasa. Segala kritik, walaupun pedas, dilahap Gisel untuk menjadi lebih baik. Buktinya, Gisel kini berada di dua besar.
Perubahan yang terjadi dalam dirinya, kata Gisel, signifikan terjadi dalam berpakaian, bicara, dan karakter vokal "Karena selama di karantina aku diajari banyak hal, terutama improvisasi diri. Gayaku kini tidak kekanak-kanakan lagi," aku Gisel. Kelebihan dirinya dibandingkan Aris, menurut Gisel, ia lebih menurut jika diberikan arahan oleh juri dan lebih luwes dalam hal kareografi.
Gisel pun kini amat bergairah menyongsong masa depannya sebagai penyanyi. "Aku kepingin banget jadi penyanyi besar dan bisa dikenal banyak orang, dan ternyata mimpiku sesaat lagi terwujud," seru Gisel yang ingin membeli rumah jika menang II. "Aku pingin belikan rumah buat Mama, karena selama ini pindah-pindah rumah (kontrakan) terus."

masak seh? ah boong ah!

gisel mang wonder women hbat bgt
g salut tas perjuangan gisel dr kecil untuk keluarganya